LM – Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional Aceh terus menorehkan prestasi gemilang dengan serangkaian proyek pengembangan ekonomi lokal di Provinsi Aceh. Melalui program unggulan, BSI Maslahat, bank ini berhasil memberdayakan 150 petani kopi di Bener Meriah dan merintis pembangunan desa nilam di Lhoong, Kabupaten Aceh Besar.
CEO BSI Region Aceh, Wisnu Sunandar, mengumumkan proyek ambisius yang tengah dijalankan di Bener Meriah. Desa Gegerung akan menjadi lokasi pabrik pengeringan kopi modern beserta laboratoriumnya, sebagai langkah strategis untuk memajukan sektor pertanian kopi di Aceh.
“Desa Gegerung di Bener Meriah memiliki potensi besar dalam produksi kopi berkualitas tinggi. Kami berkomitmen untuk mendukung 150 petani kopi di sana agar mampu bersaing di pasar global,” ungkap Wisnu dalam konferensi pers di Gedung BSI UMKM Center, Banda Aceh.
Tidak hanya sebagai lembaga keuangan, BSI juga berperan sebagai mitra pembangunan yang terlibat langsung dalam memajukan sektor pertanian kopi. Dukungan BSI tidak hanya mencakup pendirian pabrik pengeringan, tetapi juga melibatkan berbagai aspek seperti pelatihan petani, pembiayaan modal kerja, hingga membantu proses ekspor.
“Kami memahami pentingnya memberikan dukungan holistik, bukan hanya dari segi infrastruktur fisik. Pelatihan, modal kerja, dan bimbingan dalam proses ekspor menjadi kunci keberhasilan petani kopi kita,” tambah Wisnu.
Selain fokus pada sektor kopi, BSI juga memperluas jejaknya dengan mengembangkan desa nilam di Lhoong, Kabupaten Aceh Besar. Kolaborasi strategis dengan Atsiri Reaserch Center Universitas Syiah Kuala (USK) menjadi poin penting dalam menggerakkan proyek ini.
“Desa Lhoong memiliki potensi besar untuk menjadi sentra produksi nilam yang berkualitas tinggi. Kami bekerja sama dengan ARC USK untuk membangun penyulingan nilam dan menjaga stabilitas harga agar petani dapat merasakan manfaat ekonomi yang nyata,” jelas Wisnu.
Program ini diharapkan tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga akan memberikan kontribusi signifikan dalam ekspor nilam ke pasar internasional, terutama Eropa.
Tidak hanya itu, BSI Aceh juga berencana meningkatkan infrastruktur ATM dengan menambah sekitar 300 mesin ATM, menjadikan total 1000 mesin ATM di seluruh wilayah Aceh. Langkah ini diambil untuk memastikan kelancaran transaksi, terutama dalam menghadapi Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan segera berlangsung.[red]