Wisata  

Di PKA ke-8, Anjungan Aceh Besar Kenalkan Bumbu Kuah Belanga

Ribuan pengunjung serbu anjungan Aceh Besar pada malam terakhir PKA 8 di Komplek Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Sabtu (11/11/2023) malam.

LM – Malam terakhir Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 di Anjungan Kabupaten Aceh Besar menjadi sorotan ribuan pengunjung yang terpesona oleh kekayaan rempah dan sejarah yang menakjubkan. Anjungan ini bukan hanya mencuri perhatian melalui pintu masuknya yang strategis, tetapi juga melalui aroma harum dan kelezatan bumbu kuah belanga yang mengundang decak kagum.

Baca Juga :  Pergelaran PKA ke-8 Dihadiri Kapolda Aceh

Firman (32), seorang pengunjung asal Kabupaten Aceh Utara, menjadi perwakilan dari banyak orang yang penasaran dengan rahasia bumbu kuah belanga. Dalam keterangannya, Firman menyampaikan kekagumannya terhadap keunikan rasa dan aroma yang begitu menggoda lidah. “Aceh Besar memang dikenal dengan rempah-rempahnya yang melimpah, namun bumbu kuah belanga ini sungguh luar biasa. Rasanya nikmat, baunya harum, membuatnya sulit dilupakan,” ujar Firman dengan antusias di Anjungan Kabupaten Aceh Besar. Sabtu malam, 11 November 2023.

Anjungan Kabupaten Aceh Besar tidak hanya menjadi tempat untuk mengeksplor kelezatan kuliner, tetapi juga memperkenalkan kekayaan sejarah dan budaya daerah. Firman mengungkapkan kekagumannya terhadap keberagaman rempah yang terpampang dengan cantik di anjungan tersebut. “Aceh Besar bukan hanya kaya rempah, tapi juga punya sejarah dan bahasa yang luar biasa. Senjata perang tradisional seperti pedang dan rencong hingga kini masih dijaga dan dihargai di sini,” tambahnya.

Baca Juga :  Para Seniman DKA Meriahkan PKA ke-8 di Taman Ratu Safiatuddin

Tanoeh Sang Raja: Jejak Sejarah dan Senjata Kuno Aceh Besar

Kabupaten Aceh Besar, yang sering disebut sebagai “tanoeh sang raja” atau tanah sang raja, menyimpan banyak jejak sejarah yang menarik. Firman memberikan wawasan mengenai senjata perang tempo doeloe yang dipamerkan di Anjungan Aceh Besar. “Pedang dan rencong, berbagai jenis senjata kuno masih dapat ditemukan di sini. Bahkan, tradisi pembuatan rencong terus hidup hingga saat ini,” ungkapnya sambil mengamati pameran senjata yang memukau.

Selain kekayaan rempah dan sejarah, lokasi strategis Anjungan Kabupaten Aceh Besar menjadi daya tarik tersendiri. Firman menjelaskan bahwa Anjungan ini terletak di pintu masuk, membuatnya menjadi pusat perhatian sejak malam pertama PKA ke-8. “Wajar saja, Anjungan Aceh Besar menarik banyak pengunjung. Di depannya, hampir setiap malam ada penampilan pocong dan pameran foto beserta photo booth yang tak sengaja mengundang para pengunjung untuk berfoto di sana,” tambahnya.

Baca Juga :  Aceh Besar Siap Rebut Juara Umum PKA

Kuah Belanga, Kelezatan yang Membuat Lidah Ketagihan

Fokus utama pengunjung seperti Firman adalah rahasia di balik kuah belanga, yang menjadi daya tarik kuliner di Aceh Besar. Dalam perbincangannya, Firman menyatakan kekagumannya terhadap keunikan bumbu yang sulit ditiru. “Kuah belanga Aceh Besar ini benar-benar memikat lidah dan membuat ketagihan. Belum banyak daerah lain yang memiliki rahasia bumbu seistimewa ini, dan itu membuatnya semakin istimewa bagi kami yang mencintai kuliner,” ungkapnya sambil tersenyum.

Anjungan Aceh Besar tidak hanya menyuguhkan kelezatan kuliner dan sejarah, tetapi juga menghadirkan hiburan tak terduga. Firman memberi insight mengenai kegiatan di depan anjungan yang menarik perhatian. “Pocong dan pameran foto, serta booth foto yang disiapkan secara tak sengaja, semakin menambah daya tarik Anjungan Aceh Besar. Pengunjung tidak hanya datang untuk mengeksplor rempah dan sejarah, tetapi juga untuk menikmati suasana yang menyenangkan di sekitar anjungan,” jelasnya.

Baca Juga :  Megahnya Perahu Hias Aceh Besar dalam Pawai PKA ke-8

Pengunjung dari berbagai daerah terus menunjukkan antusiasme mereka sejak malam pertama PKA ke-8 hingga malam terakhir. Firman menyimpulkan bahwa Anjungan Aceh Besar berhasil menarik perhatian lebih banyak pengunjung dibandingkan anjungan daerah lain. “Ini wajar, melihat keragaman yang ditawarkan oleh Anjungan Aceh Besar. Dari rempah, sejarah, hingga hiburan yang tak terduga, semuanya membuatnya menjadi pusat perhatian,” tutup Firman dengan senyuman puas.[red]