Kisah Perjuangan Pengungsi Tinggalkan Ukraina Usai Digempur Rusia

Jakarta, LM Indonesia — Lebih dari 150 ribu pengungsi dilaporkan berupaya meninggalkan Ukraina di tengah invasi yang dilakukan Rusia. Upaya mereka meninggalkan Ukraina tersebut disambut baik sejumlah negara.

Konflik yang tengah terjadi di Ukraina memicu berbagai dukungan untuk para pengungsi. Sambutan baik diberikan oleh berbagai negara untuk para pengungsi, bahkan oleh Polandia dan Hungaria yang tidak mau menerima pengungsi dari negara konflik dan miskin di Timur Tengah dan Afrika.

 

Sejumlah warga juga dilaporkan membuka rumahnya dan secara sukarela menerima para pengungsi. Di Polandia, sebuah halaman Facebook dibuat untuk menawarkan tumpangan kendaraan dan bantuan lain untuk para pengungsi dari wilayah perbatasan.

 

Sukarelawan bahkan datang dari berbagai wilayah Eropa untuk mengangkut para pengungsi. Salah satu di antara mereka adalah pasangan Jerman dari Hamburg yang mengacungkan tanda di kota perbatasan Polandia, Medyka, dan mengatakan bahwa mereka dapat membawa pulang tiga orang.

 

“Negara kami tidak melakukan apa-apa, dan kami merasa perlu melakukan sesuatu,” kata Tanja Schwarz, 51 tahun, seperti dikutip dari AP.

 

 

 

Di tengah banyaknya niat baik tersebut, upaya meninggalkan Ukraina disebut memiliki berbagai kesulitan. Seorang warga Manchester, Inggris bernama Jeremy Myers sedang berlibur di Ukraina bersama pacarnya ketika perang dimulai.

 

 

Loading