LM – Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Nasional 2024 resmi dibuka hari ini oleh Penjabat Gubernur Aceh yang diwakili oleh Plh Sekda Aceh, Azwardi, AP, M.Si. Kegiatan ini berlangsung di Balee Meuseraya Aceh (BMA) dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran serta kesiapan masyarakat dalam menghadapi berbagai jenis bencana. Dalam sambutannya, Azwardi menekankan bahwa acara ini sangat penting untuk membangun budaya siaga bencana di tengah masyarakat Aceh.
“Pengalaman pahit tsunami 2004 mengingatkan kita betapa dahsyatnya dampak bencana terhadap kehidupan. Kita harus terus belajar dari masa lalu dan memperkuat upaya pengurangan risiko bencana melalui program-program yang tepat sasaran,” ujar Azwardi.
Momen Keren! Aceh Gelar Bulan PRB
Acara Bulan PRB 2024 ini tidak hanya sekadar seremonial, tetapi juga menyuguhkan Pameran Kebencanaan yang menampilkan berbagai inovasi dan teknologi terbaru dalam pengurangan risiko bencana. Pameran ini diharapkan dapat melibatkan masyarakat, khususnya generasi muda, dalam memahami peran penting mereka dalam menciptakan komunitas yang tangguh dan siap menghadapi bencana.
“Pameran ini memberikan kesempatan bagi kita semua untuk belajar dan mengedukasi diri, sehingga tercipta sistem peringatan dini yang efektif serta respons cepat saat bencana terjadi,” tambah Azwardi. Dia juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara teknologi, kebijakan, dan masyarakat untuk membangun kesiapan bencana yang lebih baik.
Atas nama Pemerintah Aceh, Azwardi menyampaikan apresiasi kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Aceh, serta berbagai lembaga swadaya masyarakat yang telah berpartisipasi dalam acara ini. Ia berharap bahwa kegiatan ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan memperkuat komitmen bersama untuk menciptakan Indonesia yang lebih aman dan tangguh dalam menghadapi bencana.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBA, Teuku Nara Setia, juga menyampaikan harapannya agar acara ini mampu meningkatkan edukasi dan kesadaran masyarakat mengenai risiko bencana yang bisa terjadi kapan saja. Ia menekankan pentingnya menjembatani komunikasi antara masyarakat, praktisi, akademisi, dan pemangku kepentingan terkait penanggulangan bencana. “Dengan kolaborasi yang baik di antara semua pihak, diharapkan dapat tercipta sistem yang lebih efektif dalam menghadapi situasi darurat, sehingga masyarakat menjadi lebih siap dan tangguh,” ungkapnya.
Nara Setia menjelaskan bahwa Pameran Kebencanaan merupakan langkah strategis untuk mendemonstrasikan inovasi dan teknologi terbaru dalam penanggulangan bencana. Melalui pameran ini, masyarakat dapat melihat langsung berbagai upaya yang telah dilakukan dalam pengurangan risiko bencana, serta memahami bagaimana mereka dapat berpartisipasi dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman.
Keterlibatan aktif masyarakat, terutama generasi muda, sangat penting dalam membangun kesadaran dan kesiapsiagaan bencana yang akan memberikan dampak positif bagi masa depan.
Usai pembukaan acara, BNPB melakukan penandatanganan kerja sama dengan mitra kerja yang disaksikan langsung oleh Plh Sekda Aceh. Azwardi, bersama pejabat BNPB, juga meninjau stand-stand pameran yang menampilkan berbagai mitra kerja dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di lokasi acara.***