LM – Menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang akan berlangsung di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara, para pedagang souvenir di Kabupaten Aceh Besar menyatakan kesiapan mereka dalam menyambut perhelatan akbar tersebut. Salah satu titik fokus persiapan ini berada di sepanjang Jalan Banda Aceh-Meulaboh, tepatnya di Gampong Kueh, Kecamatan Lhoknga. Rabu, 21 Agustus 2024.
Sari Purnama, seorang pedagang souvenir di Desa Kueh, menyampaikan bahwa dirinya dan pedagang lainnya sudah siap menghadapi lonjakan pengunjung selama PON XXI yang tinggal beberapa minggu lagi. “Kami sudah menyiapkan stok souvenir khas Aceh Besar untuk menyambut para tamu yang datang selama PON nanti,” ungkap Sari Purnama yang juga pemilik usaha souvenir @Ragatanyo.
Sari menyatakan kegembiraannya terhadap penyelenggaraan PON XXI di Aceh, terutama karena Kabupaten Aceh Besar menjadi tuan rumah untuk enam cabang olahraga (cabor). “Kami sangat senang dengan adanya PON ini, karena menjadi kesempatan emas bagi kami, para pedagang souvenir di Lhoknga, untuk memperkenalkan produk-produk unggulan kami kepada para pengunjung dari berbagai daerah,” ujarnya dengan antusias.
Menurut Sari, perhelatan PON XXI ini merupakan momentum yang sangat tepat bagi pedagang dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Aceh Besar. Ia berharap bahwa dengan adanya event nasional ini, produk-produk khas Aceh Besar, khususnya hasil anyaman, bisa semakin dikenal dan diminati oleh banyak orang, baik dari dalam maupun luar daerah.
Sari Purnama menunjukkan beberapa contoh hasil kerajinan anyaman yang dijualnya, seperti tutup saji, keranjang, kursi, hiasan dinding, dan berbagai anyaman rotan lainnya. Ia menjelaskan bahwa semua souvenir yang dijualnya merupakan hasil karya dirinya sendiri dan para pelaku UMKM lainnya di Gampong Kueh. “Souvenir yang kami jual merupakan hasil dari anyaman tangan sendiri dan dari para pelaku UMKM setempat. Terkait kualitas, kami jamin bahwa anyaman rotan ini sangat kuat dan bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama,” katanya.
Berbicara mengenai harga, Sari menyebutkan bahwa harga souvenir bervariasi tergantung pada jenis produk dan bahan yang digunakan. “Harga jualnya cukup bervariasi, mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 1 juta, tergantung pada jenis barang dan bahan yang digunakan,” jelasnya. Ia juga menambahkan bahwa variasi warna pada produk anyaman turut mempengaruhi harga jualnya.
Lebih lanjut, Sari mengungkapkan bahwa tidak lengkap rasanya jika berkunjung ke Aceh, khususnya Kabupaten Aceh Besar, tanpa membawa pulang souvenir khas daerah tersebut. Para pedagang di kawasan ini menawarkan beragam produk mulai dari tudung saji, tas rajut, topi, bingkai cermin, dompet, sepatu, keranjang, hingga berbagai hiasan lainnya yang siap menjadi oleh-oleh untuk para pengunjung.
“Bagi yang ingin membeli souvenir khas Aceh Besar, bisa langsung mengunjungi toko kami di Gampong Kueh, Kecamatan Lhoknga, atau melihat koleksi kami di media sosial @ragatanyo. Anda juga bisa menghubungi kami langsung melalui nomor WhatsApp 082370536422,” tambah Sari.***