LM – Pj Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Mellani Subarni, melakukan kunjungan ke Gampong Jurong Baro, Kecamatan Geulumpang Baroe, Kabupaten Pidie, pada Senin (19/8/2024). Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung aktivitas produksi kerupuk mulieng atau melinjo yang dikelola oleh sekelompok ibu rumah tangga di desa tersebut.
Kedatangan Mellani atas undangan dari Eka Damayanti, seorang pemasar sekaligus penjual kerupuk mulieng yang aktif mempromosikan produk ini melalui berbagai platform, termasuk media sosial Instagram. Hubungan antara Mellani dan Eka berawal dari komunikasi di Instagram, yang kemudian berlanjut dengan undangan resmi untuk Mellani mengunjungi tempat produksi tersebut.
Dalam kesempatan itu, Mellani mengaku sangat terkesan dengan semangat dan kegigihan para ibu di Gampong Jurong Baro. Mereka mampu memanfaatkan potensi kuliner lokal untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Menurut Mellani, kerjasama dan kekompakan yang ditunjukkan oleh para ibu ini menjadi bukti bahwa perempuan memiliki peran penting dalam menopang perekonomian keluarga melalui usaha mandiri.
“Saya sangat mengapresiasi kerja keras dan kerjasama yang dilakukan oleh ibu-ibu di sini. Ini adalah bukti nyata bahwa perempuan bisa menjadi tulang punggung keluarga dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada,” ujar Mellani saat memberikan sambutan.
Mellani juga menyampaikan komitmennya untuk mendukung pengembangan usaha produksi kerupuk mulieng di Gampong Jurong Baro. Ia berjanji akan membantu dalam upaya pemasaran dan pelatihan guna meningkatkan inovasi produk sehingga lebih dikenal luas oleh masyarakat. “Kami dari PKK Aceh akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendukung pengembangan usaha ini, baik dari segi pemasaran maupun pelatihan agar produk kerupuk mulieng ini bisa semakin berkembang dan dikenal lebih luas,” tambahnya.
Sementara itu, Eka Damayanti, yang selama ini menjadi ujung tombak pemasaran kerupuk mulieng dari Gampong Jurong Baro, menyatakan tekadnya untuk terus membantu usaha para ibu di desa tersebut. Eka membeli kerupuk mulieng dalam jumlah besar dari para ibu produsen, kemudian mengemasnya dalam kemasan yang menarik sebelum menjualnya kembali kepada konsumen.
“Saya akan terus mendukung usaha ibu-ibu di sini. Kerupuk mulieng yang mereka produksi sangat berkualitas, dan saya yakin dengan kemasan dan pemasaran yang baik, produk ini akan semakin diminati,” ungkap Eka.***