LM – TEL AVIV — Israel dan Turki kembali menghidupkan hubungan keamanan ketika kedua negara berupaya untuk memperbaiki ketegangan. Israel dan Turki telah memperbaiki hubungan diplomatik sekitar dua bulan lalu.
“Selama lebih dari satu dekade tidak ada ikatan keamanan formal. Hari ini kami mengubahnya dalam proses yang bertanggung jawab dan bertahap yang melayani kepentingan Israel,” ujar Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz, dilaporkan Aljazirah, Kamis (27/10/2022).
Mengatasi kehadiran kelompok militan Palestina di tanah Turki, Gantz mengatakan, masalah itu telah dibicarakan bersama dengan pemerintah Turki. Menurut Gantz, Israel terus menjalin kerja sama dengan organisasi keamanan Turki.
“Ini adalah pertemuan keamanan strategis pertama setelah bertahun-tahun. Akan ada lebih banyak yang bisa dilakukan bersama untuk mengurangi pengaruh mereka (kelompok militan Palestina) yang mengacaukan kawasan dengan mendukung atau melakukan terorisme terhadap warga sipil yang tidak bersalah. Ini juga berlaku untuk arena Palestina,” kata Gantz.
Pada1949, Turki menjadi negara mayoritas Muslim pertama yang mengakui Israel. Namun hubungan bilateral mulai merenggang pada 2008 setelah operasi militer Israel di Gaza. Hubungan keduanya kemudian membeku pada 2010 setelah kematian 10 warga sipil menyusul serangan Israel di kapal Mavi Marmara Turki. Kapal tersebut membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Rekonsiliasi singkat berlangsung dari 2016 hingga 2018 ketika Turki menarik duta besarnya dan mengusir duta besar Israel. Langkah ini diambil karena pasukan Israel melakukan serangan ke Gaza yang menewaskan warga Palestina. Hubungan Turki dan Israel mulai mencair setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu lengser.