LM – Penjabat Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, menegaskan pentingnya komitmen dan kerja sama dari semua pihak terkait dalam mengatasi tantangan inflasi di Aceh. Hal ini disampaikan dalam High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Aceh dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Takengon hari ini.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Zulfadli, sejumlah Penjabat Bupati dan Walikota, serta para Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh, Bustami menekankan perlunya peningkatan sistem suplai pangan, khususnya melalui peningkatan kapasitas pertanian komoditas pangan strategis.
“Saya berharap semua pihak memiliki niat yang tulus untuk bekerja sama dalam mengatasi berbagai tantangan, khususnya dalam mengendalikan inflasi,” ujar Bustami. Senin, 29 April 2024.
Bustami juga mengingatkan pentingnya koordinasi antara Penjabat Bupati dan Walikota di seluruh daerah Aceh dalam mengatasi persoalan inflasi. Selain itu, ia menyoroti perlunya inovasi dan adopsi teknologi dalam sektor pertanian, seperti sistem irigasi cerdas dan pemantauan pertanian berbasis sensor, untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Tantangan lain yang harus dihadapi adalah target inflasi tahun 2024 yang semakin ketat, dengan batasan maksimum inflasi hanya 3,5%. Bustami mengingatkan bahwa ini membutuhkan koordinasi serius, mengingat kondisi inflasi tahun sebelumnya yang rendah.
“Saat ini angka inflasi bulanan Aceh lebih rendah dibandingkan Inflasi Nasional, akan tetapi pertumbuhan inflasi tahun ke tahun Aceh masih di atas angka Nasional,” tambah Bustami.