LM – Pasar terpadu di Kota Banda Aceh yaitu, Pasar Al Mahirah yang berlokasi di Gampong Lamdingin, Kecamatan Kuta Alam memiliki fasilitas lengkap guna mendukung perputaran ekonomi ke arah baik di ibu kota provinsi Aceh itu.
Pasar tersebut merupakan hasil relokasi dari Pasar Tradisional Peunayong. Bangunannya diresmikan oleh Sekda Aceh, Taqwallah pada 7 Juli 2020 lalu.
Kini, pasar terpadu Almahirah telah ditata secara khusus, baik lapak jualan ikan, sayur, rempah-rempah-rempah/bumbu, unggas, dan daging masing-masing dikelompokkan ke dalam satu gedung tersendiri yang terpisah.
Selain itu, pasar tersebut juga memiliki area parkir yang luas. Tempat itu memiliki satu musala serta toilet di setiap pasar. Ketersedian air bersih dan sistem drainase juga diperhatikan dengan baik, sehingga jauh dari kesan kumuh dan jorok.
Sebagai salah satu pusat perputaran ekonomi suatu daerah, pasar memang harus memiliki fasilitas lengkap sehingga memberikan kenyamanan kepada masyarakat yang beraktivitas di sana.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Diskopukmdag) Banda Aceh terus melakukan pembenahan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi di seputaran pasar.
Pemerintah Terus Benahi Pasar Almahirah
Kepala Bidang Perdagangan Diskopukmdag Banda Aceh, Muhammad Ichlas mengatakan saat ini pihaknya terus melakukan pembenahan di area pasar Almahirah. Tahun ini, pihaknya telah menyediakan kios-kios sayur yang lebih banyak di belakang gedung pasar unggas dan daging.
“Kita tahun ini telah menyediakan kios-kios sayuran bagi pedagang disana agar dimanfaatkan untuk berjualan,” katanya.
Selain itu, Pasar Almahirah dilengkapi dengan gedung khusus pasar ikan, sayur, unggas, daging pasar rakyat. Bahkan pasar tersebut memiliki galeri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Galeri tersebut menyediakan berbagai produk UMKM binaan Bank Aceh.
Ia mengatakan jumlah pengunjung pasar tersebut per harinya mencapai seribuan orang. Hal itu berdasarkan data jumlah parkir di pasar tersebut.
Sementara pada hari libur atau weekend, Ichlas menyebutkan jumlah pengunjung pasar meningkat hingga 1500 orang.
“Kalau weekend memang selalu meningkat mencapai 1500 orang,” ujarnya.
Meski demikian, kata Ichlas, jumlah tersebut tergolong rendah dari tahun sebelumnya. Menurutnya hal itu disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat. Hal itu diakui Ichlas sangat mempengaruhi pendapatan para pedagang di pasar tersebut.
Melihat kondisi tersebut, Diskopukmdag Banda Aceh terus mengupayakan langkah konkrit guna mencegah inflasi yang disebabkan oleh rendahnya daya beli masyarakat dengan menggelar pasar murah di beberapa kota di Banda Aceh.
“Kegiatan ini kita lakukan di empat tempat yaitu, Gampong Blang Oi, Emperum, Ie Masen Kayee Adang dan di Diskopukmdag Banda Aceh,” sebutnya.
Kegiatan tersebut berlangsung selama 4 hari mulai dari Senin, 30 September hingga 3 Oktober 2024 dan diharapkan dapat menumbuhkan daya beli masyarakat sehingga mencegah terjadi inflasi yang menjadi kekhawatiran pemerintah saat ini.
Kondisi Perekonomian Pasar Almahirah
Kepala Pasar Almahirah, Murdani mengatakan kondisi perputaran ekonomi di pasar tersebut sangat stabil meskipun belum tercapai 100 persen.
Ia mengatakan, kondisi pasar Almahirah tergolong sangat baik mengingat pasar tersebut belum lama beroperasi. Hingga saat ini tercatat perputaran ekonomi di wilayah tersebut mencapai 50-65 persen.
Oleh karena itu, Murdani mengatakan perlu perhatian pemerintah guna meningkatkan stabilitas ekonomi pasar.
Menurutnya, kemajuan suatu pasar sangat berdampak kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sehingga kemajuannya diharapkan beriringan dengan peningkatan ekonomi daerah.
“Jadi semua harus bersinergi demi mewujudkan pasar yang lebih baik, jangan saling menyalahkan, tapi bagaimana cara kita meningkatkannya,” ujarnya.
Harapan kepada Pemerintah
Kepala Pasar Almahirah, Murdani mengatakan beberapa gedung di Pasar Almahirah mengalami kerusakan, hal itu menyebabkan para pedagang tidak nyaman berjualan disana.
“Seperti atap pasar ayam dan pasar unggas, jadi pedagang risih kalau hujan tidak bisa berdagang,” tuturnya.
Hal tersebut, kata Murdani, menyebabkan pihaknya kesulitan menagih pajak kepada pedagang setempat.
Ia berharap pemerintah segera membenahi kerusakan pada fasilitas pasar tersebut guna mendukung jalannya aktivitas dan perekonomian di Pasar Almahirah.
Meskipun demikian, Ia juga mengapresiasi pembenahan yang dilakukan oleh pemerintah dalam mebangun jalan di area pasar dan menyediakan 12 unit kios baru di komplek Almahirah.