LM – Dalam rangka menyambut Hari Disabilitas Internasional (HDI), Sekolah Luar Biasa (SLB) TNCC Banda Aceh menggelar serangkaian kegiatan edukatif dan aksi sosial yang menginspirasi. Meskipun berbagai hambatan melibatkan pembangunan infrastruktur sekolah dan program kerja yang padat, antusiasme untuk mendukung dan meningkatkan pemahaman terhadap isu-isu disabilitas tetap menggelora.
Salah satu kegiatan utama yang diadakan adalah Webinar Nasional dengan tema “Penerapan Disiplin Positif dalam Pengasuhan Milenial”. Dalam webinar ini, Ketua Yayasan Rumah Kita Indonesia (YRKI) H. Dahlawi menyampaikan bahwa meskipun acara peringatan HDI tahun ini tidak dapat diadakan secara langsung seperti tahun sebelumnya, semangat untuk memahami dan mendukung komunitas disabilitas tetap tinggi.
Webinar tersebut menampilkan pemateri yang berkompeten, termasuk Ketua Asosiasi Pendidik Berperspektif Hak Anak Indonesia, Bekti Prastyani. Dalam presentasinya, Bekti menyoroti pentingnya kerja sama untuk anak-anak berkebutuhan khusus dan menekankan bahwa tempat-tempat seperti TNCC memainkan peran krusial dalam mendukung kebutuhan mereka. Materi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan disiplin positif, keterampilan, pengetahuan, dan rasa empati terhadap penyandang disabilitas.
Sebagai bagian dari gebyar HDI tahun 2023, SLB TNCC Banda Aceh juga melibatkan aksi sosial dengan pembagian bunga di persimpangan jalan Masjid Oman, Lamprit, Banda Aceh pada Senin (4/12/2023). Aksi ini dilakukan bersama-sama oleh siswa, guru, dan tenaga kependidikan TNCC. Bunga yang dibagikan disertai dengan quotes yang mengangkat tema disabilitas, menciptakan momen di mana masyarakat dapat berinteraksi langsung dengan anak-anak disabilitas dan menghargai keberadaan mereka.
Ketua YRKI H. Dahlawi menyampaikan bahwa meskipun kegiatan langsung tidak dapat dilakukan seperti tahun sebelumnya, partisipasi dalam webinar dan aksi berbagi bunga ini merupakan wujud komitmen TNCC Banda Aceh untuk terus mendukung dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap isu-isu disabilitas.
Dalam sambutannya, Perwakilan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Aceh, Amrina Habibi, menyatakan bahwa peringatan HDI adalah momen penting untuk meningkatkan pemahaman dan dukungan terhadap martabat penyandang disabilitas. Ia menekankan bahwa masih banyak persepsi yang berbeda di kalangan masyarakat, dan peringatan HDI dapat menjadi platform untuk merubah persepsi tersebut.
“Seminar ini diharapkan dapat meningkatkan disiplin positif, keterampilan, pengetahuan, dan rasa empati terhadap para penyandang disabilitas. Peringatan HDI bukan hanya perayaan tahunan, tetapi juga harus menjadi bagian dari kesadaran bahwa mereka adalah bagian integral dari masyarakat global yang tidak boleh ada yang tertinggal,” ujar Amrina Habibi.
Pemateri seminar, Bekti Prastyani, menambahkan bahwa kerja sama untuk anak-anak berkebutuhan khas sangat penting. Ia menyatakan harapannya agar anak-anak berkebutuhan khas dapat sukses dalam kehidupan mereka dan bahwa tempat seperti TNCC memiliki peran besar dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan mereka.
Kepala SLB TNCC, DM Ria Hidayati, menyampaikan apresiasi tinggi kepada semua pihak yang telah mendukung TNCC selama sepuluh tahun terakhir. Ia terutama menyoroti peserta webinar yang mendaftar melebihi target, mencapai 504 peserta, dan 70% dari mereka bertahan sampai akhir sesi. Keberhasilan ini menunjukkan ketertarikan dan kebutuhan masyarakat akan pemahaman yang lebih baik tentang cara mendukung anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Ria Hidayati juga mengungkapkan kebanggaannya terhadap aksi pembagian bunga oleh murid-murid TNCC di jalan raya. Aksi ini diarahkan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berinteraksi langsung dengan anak-anak disabilitas, menciptakan pengalaman yang positif dan menghargai keberadaan mereka dalam masyarakat.
Sebagai penutup gebyar HDI tahun 2023, TNCC Banda Aceh memberikan pesan kuat bahwa inklusi dan dukungan terhadap penyandang disabilitas adalah tanggung jawab bersama. Melalui pendekatan edukatif dan aksi sosial seperti ini, diharapkan kesadaran masyarakat terus tumbuh, dan stigma terhadap disabilitas dapat diatasi, menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan mendukung bagi semua.[red]