LM-BANDA ACEH, – Wisata religi menjadi daya tarik tersendiri bagi pelancong yang datang ke Desa Wisata Gampong Ulee Lheue. Desa tersebut terletak di Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. Pada Kamis pagi (4/8), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berkesempatan mengunjungi desa tersebut dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Gampong Ulee Lheue masuk dalam daftar 50 besar desa wisata terbaik dalam ADWI 2022. Tentu bukan perkara mudah. Mereka telah melalui proses uji standar penilaian tim juri yang terdiri dari tujuh kategori. Yakni 1. Daya tarik pengunjung (alam dan buatan, seni dan budaya), 2. Suvenir (kuliner, fesyen, dan kriya), 3. Homestay, 4. Toilet umum, 5. Digital dan kreatif, 6. Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE), dan 7. Kelembagaan Desa. Mereka nantinya akan mendapatkan pembinaan dan pendampingan dari mitra strategis Kemenparekraf, yakni Astra.
Dalam kesempatan itu, Mas Menteri disambut dengan tarian Ranup Lampuan. Itu adalah tarian selamat datang yang dibawakan oleh anak-anak. Setelah sesi pemaparan potensi wisata desa itu, Mas Menteri diajak untuk masuk ke Galery Tsunami. Di galeri itu, Mas Menteri bertemu dengan Delisa, salah seorang korban Tsunami tahun 2004 yang kisahnya sempat dijadikan film berjudul “Hafalan Shalat Delisa”
Selanjutnya, Mas Menteri dan rombongan masuk ke dalam Masjid Baiturrahim, yang sempat menjadi saksi biksu peristiwa Tsunami tahun 2004 dan kini menjadi Cagar Budaya. Bersama seluruh rombongan, Mas Menteri melanjutkan berjalan kaki menuju pantai cermin untuk melihat atraksi budaya Tarek Pukat, yaitu sebuah cara tradisional saat menangkap ikan yang dipimpin langsung oleh Panglima Laot.
Menurut Mas Menteri-sapaan akrab Sandiaga Uno, Desa Wisata Gampong Ulee Lheue sarat akan sejarah religi yang dapat menjadi daya pikat bagi para wisatawan. ”Salah satu paket wisata religi yang bisa kita tawarkan nanti saat Banda Aceh mudah-mudahan bisa menjadi host International Halal Tourism and Syariah Creative Economy adalah paket bahwa shalat Subuh di Masjid Baiturrahman dan shalat Dhuha nya di Masjid Baiturrahim. Karena ada sejarahnya, yaitu saat terbakar atau dibakar, Masjid Baiturrahman ada perintah dari Sultan untuk melaksanakan shalat di Masjid Baiturrahim. Jadi, ini yang salah satu menjadi daya tarik baik sejarah maupun wisata religi,” beber Sandi.
Dalam kesempatan itu, Sandi juga merespons aspirasi dari nelayan yang berharap bantuan untuk pembangunan Pelabuhan Teluk Panjang yang belum tersentuh sejak Tsunami Aceh pada Desember 2004. “Kami akan memberikan bantuan. Karena ini sudah menjadi 50 desa wisata terbaik, jadi kita patut semuanya untuk mengangkat ini menjadi destinasi unggulan,” ujar Sandi.