LM – Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 semakin memanas menjelang penutupan pada 20 September 2024. Dalam momen bersejarah ini, Provinsi Papua Barat Daya berhasil meraih medali emas pertamanya melalui pembalap Rendi di cabang olahraga balap motor, kelas perorangan modifikasi 150 CC putra. Keberhasilan ini menandai pencapaian penting bagi provinsi yang baru terbentuk pada 8 Desember 2022 tersebut.
Sebelum momen gemilang ini, Papua Barat Daya sempat terperosok di dasar klasemen, tanpa satu pun medali emas. Beberapa provinsi, seperti Papua Selatan, Sulawesi Barat, Bengkulu, Maluku Utara, dan Ibu Kota Nusantara, juga tercatat belum berhasil menggapai medali emas hingga hari terakhir PON. Namun, semangat juang Papua Barat Daya tidak surut. Rendi, yang dikenal sebagai pembalap muda berbakat, membuktikan diri dengan menyabet emas setelah bersaing ketat dengan Aldiaz Aqsal Ismaya dari Nusa Tenggara Barat.
Pertandingan yang berlangsung sengit itu menyaksikan keduanya saling adu kecepatan. Rendi, yang menunjukkan keterampilan dan ketangguhan, berhasil melintasi garis finish lebih dulu. Kemenangan ini bukan hanya menambah medali emas bagi Papua Barat Daya, tetapi juga menjadi simbol semangat dan kebanggaan bagi masyarakat provinsi ini.
Sebelumnya, Papua Barat Daya meraih tiga medali perunggu di cabang olahraga lainnya. Atlet muda Moses Manuputty berhasil menyumbangkan medali perunggu di cabang Hapkido, diikuti oleh Amelia VP De Pretes yang berkompetisi di kelas Judo 47-51 kg, dan Mega Putri Anggraeni di pencak silat, tanding kelas F: +7 s/d 75 kg. Meskipun hanya meraih perunggu, pencapaian ini tetap menjadi kebanggaan bagi Papua Barat Daya yang baru pertama kali ikut serta di ajang bergengsi ini.
Dengan keberhasilan Rendi, Papua Barat Daya kini menempati posisi ke-34 dalam klasemen sementara, berada di bawah Maluku dan Papua Selatan. Meskipun peringkatnya masih rendah, pencapaian medali emas ini menunjukkan bahwa Papua Barat Daya mampu bersaing di level nasional. Hal ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi atlet-atlet lainnya untuk terus berjuang dan berlatih lebih keras di masa depan.
Dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat juga menjadi faktor penting dalam kesuksesan ini. Cita-cita untuk membangun prestasi olahraga di Papua Barat Daya menjadi semakin nyata setelah pencapaian ini. Banyak pihak berharap agar keberhasilan ini dapat meningkatkan semangat olahraga di provinsi tersebut dan menjadi fondasi yang kuat untuk mengembangkan potensi atlet di masa mendatang.
Sebagai penutup, raihan medali emas oleh Rendi tidak hanya sekadar prestasi individu, tetapi juga membawa harapan baru bagi Papua Barat Daya.***