LM – Pemerintah Kota Banda Aceh telah melaksanakan rapat teknis penting terkait persiapan kirab api Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang akan diselenggarakan di Aceh dan Sumatera Utara pada tahun 2024. Rapat ini berlangsung pada hari Selasa, 13 Agustus 2024, bertempat di ruang rapat Pendopo Wali Kota Banda Aceh. Rapat dipimpin oleh Asisten Administrasi Umum Setda Aceh, Iskandar, dan didampingi oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Setda Kota Banda Aceh, Bachtiar.
Rapat teknis ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan dari Kodim 0101, Polresta Banda Aceh, serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Juga hadir Kepala Bidang Upacara, Akkar Arafat, yang akan bertindak sebagai perwakilan pelaksana upacara penyambutan api PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Acara kirab api PON ini direncanakan akan dimulai pada Jumat, 6 September 2024. Kirab akan diawali dengan upacara di Balai Kota Banda Aceh, kemudian api akan diarak keliling kota, dan diakhiri dengan upacara penutupan di Pendopo Gubernur Aceh, di mana api akan disemayamkan. Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan event PON kepada masyarakat, mendorong partisipasi, dan menciptakan suasana meriah menjelang acara utama.
Dalam rapat tersebut, Asisten I Setda Kota Banda Aceh, Bachtiar, menyatakan optimisme pemerintah kota dalam pelaksanaan penyambutan dan kirab api PON XXI Aceh-Sumut 2024. Bachtiar menekankan bahwa semua pihak telah siap untuk menyambut kirab api PON sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Ia juga menginstruksikan kepada OPD terkait untuk mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan untuk kelancaran kirab api nanti.
Bachtiar mengajak seluruh warga Kota Banda Aceh untuk berperan aktif dalam menyukseskan perhelatan PON XXI Aceh-Sumut 2024. Ia juga mengimbau masyarakat untuk memeriahkan dan menyaksikan kirab api sebagai bentuk dukungan terhadap event olahraga terbesar di Tanah Air tersebut.
“Pada perhelatan PON nanti, mari kita tunjukkan keramahtamahan kita sebagai tuan rumah. Semoga prinsip ‘Peumulia Jamee Adat Geutanyoe’ tidak hanya sekadar slogan, tetapi menjadi pilar budaya yang kuat dan tercermin dalam setiap tindakan kita sebagai masyarakat Banda Aceh,” ujar Bachtiar.***