LM, JAKARTA — Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan), Ali Jamil, mengungkapkan bahwa penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) pertanian pada 2022 telah melampaui target sebesar Rp90 triliun dengan nilai realisasi Rp90,8 triliun per Oktober.
“Saya dapat laporan realisasi penyaluran KUR pertanian sudah lebih dari 100 persen,” kata Ali dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (20/10).
Ali dalam webinar bertajuk “KUR: Solusi Permodalan di Krisis Pangan Global” menyampaikan bahwa capaian realisasi KUR pertanian yang melampaui target telah terjadi sejak tiga tahun terakhir. Pada 2020, realisasi penyaluran KUR sektor pertanian mencapai Rp50 triliun. Pada 2021, penyaluran mencapai Rp85,6 triliun dari target Rp70 triliun.
“Dari sini terlihat antusiasme yang tinggi dari masyarakat di sektor pertanian. Ini sejalan dengan rencana mendorong kemandirian pembiayaan pertanian dari APBN,” ujarnya.
Program KUR telah berjalan hampir 15 tahun. Skema pembiayaan ini berhasil mengangkat dan memperkuat kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah. KUR adalah langkah konkret pemerintah meningkatkan akses pembiayaan kepada UMKM, melalui lembaga keuangan dengan penjaminan.
Dana yang disediakan untuk modal kerja dan investasi ini menyasar lima sektor usaha, yakni pertanian, perikanan, kelautan, koperasi, kehutanan, perindustrian, dan perdagangan. Setiap tahun, plafon KUR terus meningkat. Pada tahun 2022, plafon KUR disediakan sebesar Rp373 triliun.
Menurut Ali Jamil, terjadi relaksasi aturan pembiayaan terkait usaha pertanian pada waktu pandemi Covid-19. Relaksasi ini dapat dimanfaatkan oleh para petani untuk meningkatkan produksi sehingga produksi pangan nasional akan meningkat.