LM – MALANG, Program Studi (Prodi) Agribisnis, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus berusaha mencetak petani milenial. Hal ini dibuktikan melalui acara kuliah tamu yang dilaksanakan pada pekan lalu.
Ketua Umum Perhimpunan Ahli Penyuluhan Pembangunan Indonesia (PAPPI), Siti Amanah mengatakan, milenial merupakan aktor utama dalam mendukung pertanian di era digital seperti ini. Namun saat ini banyak kaum muda yang beralih profesi ke bidang non-pertanian. “Mereka enggan terjun dan memajukan sektor pertanian,” kata dia.
Selain anak-anak muda, perlu adanya kerja sama yang bagus juga dari berbagai pihak seperti pihak swasta maupun pemerintahan. Keberadaan lahan juga menjadi poin penting dalam keberlangsungan sektor pertanian. Hal ini perlu dilakukan agar lahan pertanian tidak beralih tangan atau fungsi untuk kedepannya.
Untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pertanian yang berkualitas, Amanah menilai, penyuluhan memegang peranan penting. Penyuluhan ada sebagai gerakan pendidikan non-formal yang diberikan kepada petani-petani di daerah. Dengan adanya penyuluhan ini, keahlian teknis dan nonteknis para petani akan meningkat.
“Dampak positif dari peningkatan tersebut adalah kualitas produksi yang membaik, pendapatan yang meningkat, serta kelestarian sumber daya alam (SDA) yang berkelanjutan,” jelas mantan Ketua Asia Pacifis Islands Rural Advisory Service (APIRAS) Network tersebut.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membangun kompetensi kepada para milenial dalam mendukung penyuluhan. Pertama, memberikan suasana pembelajaran yang kondusif kepada para milenial. Selanjutnya, memberikan pola pikir baru kepada milenial tentang profesi seorang petani.