Referendum Rusia di Wilayah Ukraina Selesai Digelar

LM, KIEV — Kremlin mengatakan referendum yang digelar Rusia di empat wilayah Ukraina akan berakhir pada Selasa (27/9/2022). Hasil referendum dapat mengarah dianeksasinya 15 persen wilayah Ukraina. Kremlin mengatakan, belum ada keputusan soal menutup perbatasan.

Keputusan Rusia menggelar mobilisasi pertamanya sejak Perang Dunia II mendorong banyak orang keluar negeri. Mobilisasi pasukan cadangan artinya mengharuskan semua orang yang memenuhi syarat untuk melakukan wajib militer.

Pemungutan suara di Luhansk, Donetsk, Kherson dan Zaporizhzhia yang terletak di timur dan tenggara Ukraina dimulai Jumat (23/9/2022) lalu. Ukraina dan Barat mengecam referendum itu dan yakin pemungutan suara dicurangi, mereka berjanji tidak akan mengakui hasilnya.

Keputusan Rusia memanggil 300 ribu pasukan cadangan menuai protes dan menambah gejolak unjuk rasa yang sudah digelar sejak awal invasi. Organisasi kemanusiaan memperkirakan sudah 2.000 orang yang ditangkap dalam unjuk rasa. Moskow melarang kritik terhadap “operasi militer khusus” ke Ukraina.

Penerbangan ke luar negeri habis terjual dan mobil-mobil mengantri di perbatasan. Terdapat laporan kemacetan hingga 48 jam di jalan menuju Georgia, tetangga pro Barat yang dapat warga Rusia masuki tanpa visa. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov ditanya tentang prospek penutupan perbatasan.

“Saya sama sekali tidak mengetahui hal ini, sampai saat ini tidak ada keputusan yang diambil mengenai itu,” katanya, Senin (26/9/2022).

Rusia mencatat memiliki jutaan tenaga cadangan yang dapat dipanggil sebagai pasukan. Pihak berwenang tidak mengungkapkan siapa yang akan dipanggil. Pemerintah Presiden Vladimir Putin memasukan informasi itu sebagai rahasia.