LM – Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan menganggap, kenaikan harga telur yang saat ini dalam beberapa waktu terakhir sebagai bonus bagi peternak ayam. Mengingat, dalam dua tahun terakhir peternak ayam menderita kerugian akibat telur maupun daging ayam tak laku di pasaran imbas pandemi Covid-19.
“Ini baru sebulan (kenaikan) untung sedikit kan boleh, masih banyak utang tuh peternak unggas. Kalau (harga) turun terus lama-lama tutup dia, ga jualan lagi. Kemarin dua tahun peternak kita itu rugi,” ujarnya saat meninjau harga bahan pokok di Pasar Jaya Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (25/6).
Mendag mendapati, saat ini, harga telur ayam di Pasar Jaya Kramat Jati mencapai Rp28 ribu per kilogram. Menurutnya, harga tersebut masih wajar.
“Sekarang sudah Rp 28 ribu. Alhamdulillah. Wajar, ya bu,” ucapnya.
Pedagang Minta Harga Telur Turun

Meski demikian, pedagang telur ayam setempat bernama Ati menyebut harga masih tergolong tinggi dari situasi normal yang berkisar Rp 24 ribu per kilogram. Dia pun berharap harga telur ayam dapat kembali normal lantaran sejumlah konsumen mengeluhkan tingginya harga telur yang belakangan ini terjadi.
“Bisa turun lagi pak?,” ucap Ati.
Menimpali keberatan pedagang telur ayam tersebut, Mendag Zulhas meminta untuk konsumen juga mendengarkan suara peternak ayam akibat menderita kerugian dalam dua tahun akibat pandemi Covid-19.
“Kadang-kadang yang pembeli ngeluh, tapi denger juga dong kawan-kawan peternak ayam,” sahutnya mengakhiri.(Merdeka.com)