LM – Muhammad Jusuf Kalla (JK), Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat, memberikan penghargaan yang tulus kepada keberhasilan Gerakan Donor Darah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Aceh. Dalam kunjungannya ke Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Banda Aceh, JK mengungkapkan apresiasi mendalam terhadap upaya besar yang telah dilakukan oleh Pemerintah Aceh dalam menggalang partisipasi masyarakat untuk menyumbangkan darah demi kepentingan kemanusiaan.
Gerakan Donor Darah ASN Pemerintah Aceh, yang dimulai sejak tahun 2020, telah memperoleh kesuksesan yang mengesankan. Dengan total lebih dari 39 ribu kantong darah yang telah berhasil terkumpul, gerakan ini membuktikan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dapat menghasilkan dampak besar yang positif.
“Gerakan Donor Darah ASN Pemerintah Aceh adalah contoh nyata dari semangat gotong-royong dan tanggung jawab sosial yang perlu dicontoh oleh daerah lain,” ujar JK. Ia menegaskan bahwa upaya ini tidak hanya mengatasi kekurangan pasokan darah, tetapi juga membangun solidaritas dan rasa saling peduli di antara warga Aceh. Selasa, 15 Agustus 2023.
Selama kunjungan di UTD PMI Banda Aceh, JK turut didampingi oleh Achmad Marzuki, Penjabat Gubernur Aceh, serta beberapa tokoh penting lainnya. Mereka secara langsung melihat infrastruktur dan sistem yang telah dibangun untuk mendukung gerakan ini. Di ruang kerja Ketua PMI Banda Aceh, mereka membahas dampak positif yang telah dirasakan oleh masyarakat berkat partisipasi aktif dalam donor darah.
Ketua PMI Pusat mengungkapkan harapannya bahwa keberhasilan gerakan di Aceh ini akan menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain di Indonesia. “Saat kita melihat betapa besar dan signifikannya dampak dari gerakan ini, kita seharusnya merasa optimis bahwa dengan kolaborasi dan semangat yang sama, kita bisa mengatasi banyak tantangan kemanusiaan yang dihadapi negara kita,” kata JK.
Prestasi dalam gerakan ini tidak hanya mencerminkan komitmen Pemerintah Aceh dan PMI, tetapi juga semangat kepedulian yang melekat dalam budaya masyarakat Aceh. Dalam suasana peringatan Hari Damai Aceh yang mengutamakan rekonsiliasi dan pembangunan, upaya donor darah ini menyiratkan bahwa perdamaian juga memerlukan aksi nyata untuk membantu mereka yang membutuhkan.