LM – Isu soal kenaikan harga mi instan hingga tiga kali lipat muncul membuat masyarakat resah. Bagaimana tidak, mi instan selama ini selalu menjadi penyelamat di saat lapar dengan harga yang cukup hemat. Selain itu, membuat mi instan juga tergolong mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama.
Isu kenaikan harga mi instan ini pertama kali dilontarkan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo. Mentan meminta masyarakat berhati-hati dan waspada akan adanya kenaikan harga mi instan yang berbahan gandum itu. Kenaikan itu disebut-sebut sebagai dampak dari adanya perang Rusia-Ukraina.
Saat ini, harga mi instan belum melambung tinggi. Namun, pedagang pasar dan retail di Bali mengaku telah merasakan kenaikan harga sedikit demi sedikit.
Salah satu pedagang sembako di Pasar Katrangan Denpasar, Ni Made Kartini (41) mengatakan, mi instan jenis goreng kini dijualnya dengan harga Rp3.500 dari yang sebelumnya Rp3.000 per bungkus. Sedangkan mi rebus masih di angka Rp3.000, sehingga dalam satu dusnya dia membeli kepada distributor seharga Rp110.000 dari yang sebelumnya Rp100 ribu.