“Dari gesturenya, itu sosok pribadi yang punya problem kejiwaan. Perlu pemeriksaan psikologisnya. Bisa saja dia ‘mainan’ atau seperti dijadikan ‘alat simulasi’ oleh pihak tertentu terkait dengan isu keamanan,” kata Harits dalam kepada wartawan, Rabu (26/10).Menurutnya, tindakan yang dilakukan perempuan tersebut bukanlah ancaman yang serius. Apalagi, perempuan tersebut hanya membawa pistol rakitan yang tidak diketahui amunisinya bisa ditembakkan atau tidak.