LM, MOSKOW – Rusia sedang mempertimbangkan rencana untuk bertransaksi dalam mata uang yuan China dan mata uang lain senilai 70 miliar dolar AS. Bloomberg News melaporkan pada Kamis (1/9/2022), Rusia mencari mata uang yang ‘bersahabat’ untuk memperlambat lonjakan mata uang rubel Rusia.
“Dalam situasi baru, mengumpulkan cadangan devisa cair untuk krisis di masa depan sangat sulit dan tidak bijaksana,” kata teks proposal yang disiapkan untuk pertemuan pemerintah Rusia dan pejabat bank sentral, Bloomberg melaporkan, dilansir di Reuters.
Bloomberg News mengutip orang-orang yang mengetahui pertimbangan tersebut. Aksi ini akan mengurangi penggunaan mata uang dolar AS. Bank sentral Rusia tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.