LM, JAKARTA – Anggota DPD RI dari daerah pemilihan Jawa Tengah, Dr Abdul Kholik, mengatakan prihatin atas pernyataan Presiden Joko Widodo yang masih bersyukurharga beras di Indonesia sangat murah bila dibandingkan dengan negara lain, seperti di Jepang Rp 66 ribu, di Korsel Rp 54 ribu, Amerika Rp 52 ribu, di China Rp 26 rib, Sedangkan di Indonesia masih kisaran Rp 10 ribu per kilogram.
”Di satu sisi pernyataan di rapat kabinet itu menjadi salah satu penopang atas situasi ketahanan pangan yang dicapai Indonesia hari ini. Harga beras memang terjangkau. Namun juga berati kondisi tersebut bagi petani merugikan penghasilannya. Karena, harga tersebut tidak sebanding dengan biaya produksi mengolah sawah agar memperoleh pendapat yang cukup. Belum lagi adanya ancaman hama yang terjadi pada musim panen ini di mana menurunkan produksi sampai 50 persen dari potensi hasil panenan sebelumnya. Sehingga banyak petani merugi,” kata Abdul Kholik, di Jakarta, Jumat 19/8/2022.
Perbandingan harga beras dengan negara lain tersebut, lanjutnya, seharusnya dilihat dalam konteks pemberdayaan petani. Harga beras di Jepang misalnya itu memang mahal tetapi membuat pendapatan petani mempunyai pendapat yang setara dengan profesi lain. Maka di sana kesejahteraan petani terjamin. Profesi petani terhormat dan tetap menarik kaum muda.