LM – Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin, mengapresiasi partisipasi Majelis Hukama Muslimin (MHM) dalam kegiatan Islamic Book Fair tahun 2022. Menurutnya, keikutsertaan MHM akan memperkaya pameran dengan buku-buku berharga dari ulama Al-Azhar dan dunia Islam, yang membawa pesan moderasi beragama terutama buku dan tulisan Imam Akbar Ahmed Al-Thayyeb.
“Saya berharap publikasi Majelis Hukama Muslimin akan berkontribusi untuk mengimunisasi pemuda dan bangsa Islam dari ide-ide ekstremis, dan mengatasi fenomena Islamophobia (kebencian terhadap Islam),” kata Wapres dalam dialog publik di panggung utama Islamic Book Fair ke-20 di JCC-Senayan, Jakarta. Demikian rilis Kementerian Agama yang diterima merdeka.com, Sabtu (6/8).
Wapres hadir menyampaikan keynote speech pada dialog tentang Aspek Kemanusiaan dalam Peradaban Islam. Hadir juga sebagai narasumber, Prof Dr M Quraish Shihab, mantan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin dan TGB Zainul Majdi.
Dalam kesempatan yang sama, Wapres juga menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan.
“Saya sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Majelis Hukama Muslimin yang dipimpin oleh Grand Syekh Al-Azhar Profesor Dr. Ahmed Al -Tayeb, dalam memperkuat persaudaraan dan mencapai hidup berdampingan secara damai di antara manusia,” ujarnya.
Dalam IBF 2022, MHM menyajikan banyak buku yang membawa pesan dan menyebarkan nilai-nilai kebaikan, cinta, perdamaian, dan hidup berdampingan di antara semua manusia.
Di antara publikasi terbitan MHM yang paling menonjol adalah Buku “Al-Qawl al-Thayyib” (“القول الطيب”) karya Imam Akbar, Prof. Ahmed Al-Tayeb, Syekh Al-Azhar, Ketua MHM. Ada juga buku “Al-Imam wal Baaba wa al-Thariiq al-Shu’b: Syahaadah ‘Ala Miiladi Watsiqah al-Ukhuwwah al-Islaamiyah” (“الإمام والبابا والطريق الصعب.. شهادة على ميلاد وثيقة الأخوة الإنسانية”) karya Kanselor Mohamed Abdel Salam, Sekretaris Jenderal MHM.
Buku-buku penting lainnya antara lain:
1. Al-Fataawa wa Dhawaabithuha wa Masuuliyyatul Mufty wal Mustafty (“الفتوى وضوابطها ومسؤولية المفتي والمستفتي”) karya Prof. Dr. Ahmed Ma’bed Abdel Karim, anggota Dewan Ulama Senior Al-Azhar;