LM – Akhir-akhir ini kinerja KepolisianRepublik Indonesia sedang menjadi sorotan publik. Sejumlah kasus besar sedang ditangani dan terjadi di lembaga tersebut. Sebut saja skandal pembunuhan Brigadir J, tragedi Kanjuruhan, kasus judi online hingga narkoba.
Puncaknya, ratusan petinggi korps Bhayangkara tersebut diminta menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (15/10). Dalam arahannya, Jokowi memerintahkan Polri berbenah untuk mengembalikan tingkat kepercayaan publik.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo usai pertemuan menuturkan, jajarannya bakal memberantas judi online, narkoba, maupun hal lain yang menurunkan kepercayaan publik terhadap Polri.
“Kita sepakat hal-hal yang sifatnya bisa menurunkan tingkat kepercayaan publik terkait gaya hidup, hal-hal pelanggaran tentunya ini jadi arahan bapak presiden dan kami tindak lanjuti untuk langkah-langkah tegas termasuk tentunya pemberantasan judi online, pemberantasan narkoba dan pemberantasan-pemberantasan yang tentu sangat mengganggu dan meresahkan masyarakat,” kata Sigit di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (14/10).
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari merdeka.com, sejumlah personel Polri terlibat dalam kasus narkoba. Berikut ulasannya:
Irjen Teddy Minahasa Diduga Kendalikan Penjualan Sabu dan Ganti Tawas
Irjen Teddy Minahasa diduga mengendalikan penjualan barang bukti sabu seberat lima kilogram. Terungkap, Teddy Minahasa mengambil sabu saat melakukan pemusnahan dan digantikan dengan tawas.
Hal itu disampaikan Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Mukti Juharsa saat konferensi pers, Jumat (14/10) malam.