LM – Di sebuah kios di depan masjid berkubah biru di Kabul, Afghanistan, karung-karung jingga dipenuhi remahan roti naan sisa. Roti-roti sisa ini biasanya dijadikan pakan ternak, tapi sekarang, menurut penjualnya, roti ini dikonsumsi lebih banyak warga Afghanistan.
“Sebelumnya, lima orang membeli roti ini dalam sehari, sekarang lebih dari 20 orang (yang beli),” kata Shafi Mohammed, yang telah berjualan roti selama 30 tahun terakhir di pasar Pul-e-Kheshti, Kabul, dikutip dari BBC, Kamis (16/6).
Sejak Taliban mengambil alih kekuasaan tahun lalu, perekonomian Afghanistan semakin merosot. Masyarakat mengeluhkan krisis ekonomi yang semakin parah. Pendapatan rata-rata berkurang sepertiga, sementara harga bahan makanan mengalami kenaikan pesat.
“Kehidupan orang Afghanistan saat ini seperti seekor burung yang terkurung dalam sangkar tanpa makanan ataupun air,” ujarnya.