LM – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh telah meraih penghargaan prestisius sebagai provinsi terbaik dalam implementasi program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial tahun 2023. Ini adalah penghargaan keempat secara berturut-turut yang diterima oleh provinsi Aceh, yang diserahkan langsung oleh Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando, dalam sebuah acara di Yogyakarta pada Rabu, 20 September 2023.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, Dr. Edi Yandra, S.STP, MSP, menyatakan bahwa penghargaan ini adalah bukti nyata dari komitmen serius pemerintah Aceh dalam meningkatkan perekonomian masyarakat melalui perpustakaan. “Aceh telah menerima penghargaan ini dalam empat tahun berturut-turut, mulai dari tahun 2020 hingga 2023, yang menandakan tekad kami untuk terus berkembang dalam hal perpustakaan dan literasi,” ujarnya.
Dalam usaha mempertahankan prestasi ini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh telah terus membina pustaka desa dengan peningkatan buku dan koleksi bacaan yang beragam. Mereka juga telah memfokuskan upaya literasi untuk mendukung pengembangan usaha mikro di kalangan masyarakat Aceh.
Dr. Edi Yandra memberikan contoh nyata, seperti pustaka gampong yang khusus berfokus pada nelayan, dengan koleksi buku yang mengajarkan tentang cara menangkap ikan dengan baik. Demikian pula, pustaka gampong lainnya berfokus pada potensi perkebunan dan pertanian. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan praktis kepada masyarakat dalam upaya meningkatkan perekonomian mereka.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh berharap untuk terus mengembangkan koleksi buku, baik fisik maupun digital, serta infrastruktur perpustakaan. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan menarik bagi masyarakat, sehingga mereka lebih bersemangat untuk berkunjung ke perpustakaan.
Dr. Edi Yandra juga menegaskan bahwa perpustakaan bukan hanya tempat untuk membaca dan meminjam buku, melainkan juga menjadi pusat kegiatan seperti seminar, kreasi, dan seni. Oleh karena itu, mereka berencana untuk menjadikan perpustakaan sebagai tempat yang lebih inklusif, menyediakan berbagai aktivitas edukatif dan budaya, sehingga perpustakaan Aceh dapat menjadi ikon unggulan yang melayani seluruh masyarakat dengan konsep perpustakaan modern.**